Home » Belajar » Sebutkan pembagian masyarakat Indonesia berdasarkan kondisi geografis masyarakatnya

Sebutkan pembagian masyarakat Indonesia berdasarkan kondisi geografis masyarakatnya

tirto.id – Ada beragam model klasifikasi desa yang selama ini digunakan dalam konteks kebijakan pemerintah ataupun studi gerografi. Keberagaman itu berkaitan dengan bagaimana desa didefinisikan dan tujuan klasifikasi dirumuskan.

Sebagai contoh, untuk konteks kebijakan pemerintah di Indonesia, salah satu model klasifikasi desa bisa dilihat di rumusan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam Peraturan Kepala BPS Nomor 120 Tahun 2020 tentang Klasifikasi Desa Perkotaan dan Perdesaan di Indonesia [PDF], desa dipahamai sebagai wilayah administrasi pemerintahan di bawah kecamatan.

Oleh karena itu, BPS mengembangkan model klasifikasi desa menjadi dua macam, yakni desa perkotaan dan desa perdesaan untuk tujuan penyelenggaraan statistik. Ada 3 kriteria untuk penentuan desa perkotaan dan perdesaan, yakni kepadatan penduduk per km2, persentase keluarga pertanian, dan jarak akses terhadap fasilitas perkotaan.

Hasil pengukuran terhadap tiga indikator itu lantas dikonversikan menjadi angka skor. Skor 9-25 untuk penentuan desa perkotaan. Adapun skor di bawah 9 untuk desa perdesaan. Dalam kategorisasi yang dikembangkan BPS, desa perdesaan memiliki kepadatan penduduk rendah, persentase keluarga pertanian tinggi, dan akses lebih jauh ke fasilitas perkotaan. Fasilitas itu seperti sekolah, rumah sakit, pasar, pertokoan, hotel, telepon kabel, listrik, dan lain sebagainya. Klasifikasi yang dikembangkan oleh BPS itu menyiratkan pemahaman bahwa desa-desa bukan wilayah yang statis. Desa dipahami bisa berkembang dari semula hanya sekadar wilayah pinggiran menjadi kawasan perkotaan. Perkembangan wilayah desa ini menjadi perhatian dalam studi geografi, mengingat bidang ilmu ini menggunakan pendekatan keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah. Di sisi lain, ada beragam perspektif dalam melihat desa.

Melalui buku Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya (1983:11-12), R. Bintarto dengan perspektif ilmu geografi merumuskan definisi desa adalah, “hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil perpaduan itu ialah wujud atau kenampakan muka Bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural, yang saling berinteraksi antar-unsur tersebut, dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain.”

Sementara itu, menurut Sutardjo Kartohadikusumo, sebagaimana dicatat oleh R. Bintarto (1983:13), definisi desa adalah “suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.”

Adapun definisi desa yang dibakukan oleh pemerintah Indonesia tertuang dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Berdasarkan pasal 1 UU Nomor 6 Tahun 2014, pengertian desa adalah, “[…] kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.”

Ciri-ciri Desa

Terdapat sejumlah ciri yang membedakan wilayah desa dengan kota. Menukil catatan Agusniar Rizka Luthfia di ulasan “Menilik Urgensi Desa di Era Otonomi Daerah” dalam Jurnal Rural and Development (Vol 4, No 2, 2013), setidaknya ada 7 karakteristik masyarakat desa yang membedakannya dengan penduduk perkotaan. Tujuh karakteristik masyarakat desa itu adalah: Besarnya peranan kelompok primer; Faktor geografis menentukan pembentukan kelompok sosial; Homogen; Hubungan sosial lebih bersifat intim sekaligus awet; Mobilitas sosialnya rendah; Fungsi keluarga sebagai unit ekonomi lebih ditekankan; Populasi anak dalam proporsi yang lebih besar.

Baca Juga :   Guna membentuk sketsa dan gambaran awal pada poster yang ingin kita buat dapat menggunakan

Adapun dalam studi geografi, sedikitnya ada 4 ciri wilayah desa yang membedakannya dari kota, yakni:

1. Perbandingan lahan dengan penduduk relatif besar. Banyak lahan desa masih dapat digunakan untuk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan lain-lain.2. Lapangan pekerjaan di desa umumnya dominan di bidang pertanian atau perkebunan. 3. Hubungan kekerabatan masih erat. Kehidupan masyarakat desa masih berdasar asas kekerabatan dan kekeluargaan.4. Tradisi atau adat masih dianut dengan teguh. Tradisi di desa kerap dianggap pedoman hidup, bersikap, dan berprilaku.

Klasifikasi Desa

Dalam studi geografi, berdasarkan materi “Struktur dan Pola Ruang Desa” dalam Modul Geografi Kelas XII KD 3.2 dan 4.2 (2020) terbitan Kemdikbud, klasifikasi desa bisa dilihat dari perkembangan dan pola penggunaan lahan.

Pertama, klasifikasi desa berdasarkan perkembangannya bisa dibedakan menjadi 3, yakni desa swadaya, desa swasembada, dan desa swakarya. Penjelasan lebih rinci mengenai 3 jenis desa itu bisa dilihat di sini.

Kedua, berdasarkan penggunaan lahannya, klasifikasi desa dibedakan menjadi 3 kategori, yakni letak geografis, pola permukiman, dan kegiatan ekonomi masyarakatnya. Detail klasifikasinya adalah sebagai berikut.

1. Klasifikasi Desa Berdasarkan Letak Geografis

  • Desa pedalaman: desa-desa yang tersebar di berbagai pelosok yang jauh dari kehidupan kota.
  • Desa Pegunungan: desa-desa di kawasan pegunungan.
  • Desa Dataran Tinggi: desa-desa yang berada di area datarang tinggi.
  • Desa Dataran Rendah: desa-desa yang berada di dataran rendah, umumnya subur untuk pertanian.
  • Desa Pesisir: desa-desa yang berada di sekutar pantai.

2. Klasifikasi Desa Berdasarkan Pola Permukiman

  • Desa dengan pola permukiman menyebar: terjadi karena lahan masih luas dan belum banyak jalan besar.
  • Desa dengan pola permukiman memanjang: muncul di sepanjang aliran sungai atau jalan raya.
  • Desa dengan pola permukiman berkumpul: rumah-rumah menyatu di kampung dan tanah pertanian di luar.
  • Desa dengan pola permukiman melingkar: rumah-rumah melingkar di tepi jalan, dan tanah pertanian ada di belakangnya.

3. Klasifikasi Desa Berdasarkan Kegiatan Ekonomi

  • Desa Nelayan: berada di pesisir atau dekat pantai, dan masyarakatnya bergantung ke potensi laut.
  • Desa Persawahan: sebagian besar penduduknya tergantung dari usaha persawahan.
  • Desa Perladangan: sebagian terbesar penduduknya tergantung dari usaha pertanian ladang (palawija/padi).
  • Desa Perkebunan: sebagian besar penduduknya tergantung kepada usaha perkebunan (karet, kelapa sawit)
  • Desa Peternakan: sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai peternak.
  • Desa Perdagangan: desa yang menjadi titik temu berbagai jalur sehingga jadi pusat jual-beli atau pasar.
  • Desa Pertambangan: Desa yang tumbuh di dekat wilayah penghasil barang tambang.
  • Desa Industri Kecil dan kerajinan: mayoritas penduduknya bekerja di bidang industri kecil kerajinan.
  • Desa Industri Sedang dan Besar: mayoritas pendudukanya bekerja di bidang industri sedang dan besar.
Baca Juga :   Mengapa tubektomi disebut kb permanen


Baca juga artikel terkait
DESA
atau tulisan menarik lainnya
Addi M Idhom

Jenis pekerjaan dipengaruhi letak geografis.


Bobo.id –Tahukah teman-teman kalau letak geografis juga memengaruhi jenis pekerjaan seseorang.

Letak geografis suatu daerah begitu berpengaruh pada kehidupan masyarakat sekitarnya.

Tidak hanya memengaruhi sosial dan budaya, tapi letak geografis juga memengaruhi jenis pekerjaan masyarakat wilayah tersebut.

Secara garis besar, letak geografis dibagi menjadi tiga jenis, yaitu wilayah dataran tinggi, dataran rendah, dan perairan.

Ketiga wilayah geografis tersebut mempunyai karakteristik serta jenis pekerjaannya masing-masing.


Baca Juga: Senang Berenang? Coba, deh, Rasanya Berenang di Tengah Sawah Klaten

Di Indonesia sendiri, dengan wilayah negara yang luas, mempunyai tiga karakteristik wilayah geografis tadi.

Sumber daya alam yang ada di ketiga wilayah tersebut bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kehidupannya  sehari-hari.

Oleh karena itu, alam Indonesia yang mempunyai keadaan geografis yang beragam bisa kita amati jenis-jenis pekerjaan masyarakatnya sesuai tempat tinggal.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis pekerjaan sesuai kondisi letak geografis, teman-teman bisa menyimak penjelasannya berikut ini. Yuk, simak bersama.


1. Jenis Pekerjaan di Dataran Tinggi

Contoh dataran tinggi di Indonesia ada dataran tinggi Dieng, dataran tinggi Alas, dan dataran tinggi Gayo.

Dataran tinggi sendiri adalah permukaan bumi yang mempunyai ketinggian di atas 700 meter di atas permukaan laut.


Page 2

Jenis pekerjaan dipengaruhi letak geografis.
(pxhere)

Lalu, apa saja jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di dataran tinggi, ini?

Masyarakat di sekitarnya biasanya banyak yang bekerja sebagai petani. Karena, sesuai kondisi alam, pertanian cocok dilakukan di dataran tinggi.

Segala tanaman sayuran dan tanaman pertanian lainnya dapat tumbuh baik di kondisi wilayah tersebut.

Dataran tinggi juga cocok dijadikan perkebunan, seperti perkebunan teh dan kopi.

Selain itu, dataran tinggi juga bisa dijadikan tempat rekreasi, jadi bisa menjadi membuka lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan pariwisata.


Baca Juga: Benarkah Bajak Laut Punya Harta Karun Seperti dalam Dongeng? Ini 5 Fakta tentang Bajak Laut #MendongenguntukCerdas


2. Jenis Pekerjaan di Dataran Rendah

Selanjutnya ada dataran rendah, dataran rendah adalah wilayah yang mempunyai ketinggian sekitar 200 hingga 300 meter di atas permukaan air laut.

Dataran rendah mempunyai kondisi yang lebih stabil dan wilayah yang paling banyak ditinggali oleh manusia.

Oleh karena itu, jenis pekerjaannya pun bisa bermacam-macam menyesuaikan alam dan kebutuhan manusia.

Jenis-jenis pekerjaan yang bisa dilakukan di wilayah dataran rendah adalah berternak, bertani, industri, perkantoran, dan profesi-profesi lainnya.

Bahkah jenis pekerjaannya bisa terus berkembang sesuai permintaan pasar, umumnya banyak lapangan pekerjaan dibuka di bidang jasa dan produksi barang.

Baca Juga :   Perbedaan potensi dan sumber daya alam di setiap daerah di Indonesia menyebabkan terjadinya

Page 3

Jenis pekerjaan dipengaruhi letak geografis.
(pxhere)


3. Jenis Pekerjaan di Wilayah Perairan

Wilayah perairan adalah wilayah yang banyak digenangi air, seperti danau, sungai, laut, pantai, dan rawa.

Jenis pekerjaan yang dilakukan masyarakatnya juga berbeda dengan yang dilakukan oleh masyarakat di dataran tinggi dan rendah.

Umunya, masyarakat yang ada di wilayah perairan akan memilih bekerja sebagai nelayan.

Karena, di wilayah perairan banyak ditemukan ikan, rumput laut, kerang, lobster, dan sumber daya lainnya yang bisa dikonsumsi.


Baca Juga: Gunung Awu di Sulawesi Utara Naik Status Menjadi Waspada, Ini Rekomendasi untuk Masyarakat

Selain bisa dikonsumsi sendiri, sumber daya tersebut bisa dijual kembali. Di beberapa wilayah perairan juga banyak pelabuhan yang sibuk.

Di pelabuhan, juga terbuka kesempatan lapangan pekerjaan, lo. Karena, pelabuhan adalah tempat keluar dan masuknya barang dari berbagai wilayah.

Bahkan di dataran rendah juga menjadi tujuan pariwisata, jadi pekerjaan yang membutuhkan pelayanan seperti bidang perhotelan juga banyak dilakukan oleh masyarakat sekitar.

Masyarakat sekitar juga bisa memenuhi kebutuhannya dengan berjualan cendera mata untuk dijual dan memperoleh penghasilan.

Nah, itulah jenis-jenis pekerjaan berdasarkan kondisi wilayahnya, ada yang di dataran tinggi, dataran rendah, dan perairan.


Tonton video ini, yuk!

—-

Ayo, kunjungi

adjar.id

 dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.


Page 4


Page 5

pxhere

Jenis pekerjaan dipengaruhi letak geografis.


Bobo.id –Tahukah teman-teman kalau letak geografis juga memengaruhi jenis pekerjaan seseorang.

Letak geografis suatu daerah begitu berpengaruh pada kehidupan masyarakat sekitarnya.

Tidak hanya memengaruhi sosial dan budaya, tapi letak geografis juga memengaruhi jenis pekerjaan masyarakat wilayah tersebut.

Secara garis besar, letak geografis dibagi menjadi tiga jenis, yaitu wilayah dataran tinggi, dataran rendah, dan perairan.

Ketiga wilayah geografis tersebut mempunyai karakteristik serta jenis pekerjaannya masing-masing.


Baca Juga: Senang Berenang? Coba, deh, Rasanya Berenang di Tengah Sawah Klaten

Di Indonesia sendiri, dengan wilayah negara yang luas, mempunyai tiga karakteristik wilayah geografis tadi.

Sumber daya alam yang ada di ketiga wilayah tersebut bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kehidupannya  sehari-hari.

Oleh karena itu, alam Indonesia yang mempunyai keadaan geografis yang beragam bisa kita amati jenis-jenis pekerjaan masyarakatnya sesuai tempat tinggal.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis pekerjaan sesuai kondisi letak geografis, teman-teman bisa menyimak penjelasannya berikut ini. Yuk, simak bersama.


1. Jenis Pekerjaan di Dataran Tinggi

Contoh dataran tinggi di Indonesia ada dataran tinggi Dieng, dataran tinggi Alas, dan dataran tinggi Gayo.

Dataran tinggi sendiri adalah permukaan bumi yang mempunyai ketinggian di atas 700 meter di atas permukaan laut.

Sebutkan pembagian masyarakat Indonesia berdasarkan kondisi geografis masyarakatnya